Selasa, 19 Juni 2012
Sesibuk, Apakah Kita??
11.02
No comments
Seringkali ketika saya mengajak seorang teman atau mungkin beberapa teman untuk beraktivitas dakwah seperti kajian, halaqoh, acara A, acara B, dan lainnya maka seperti sudah menjadi sebuah hal yang alami yang keluar dari mulut mereka perkataan seperti :
“Aduh sorry, gua sibuk! Udah banyak acara nih!”
“Ardi, Maaf ya ga bisa datang, lagi ada acara nih!”
“Aku itu udah banyak acara, agenda. Masa mau ditambah lagi sama kajian, halaqoh gitu? Entar aku nya yang malah ga ada waktu istirahat!”
De.. El.. El
Yap, kata-kata seperti itu lah yang seringkali terlontar dari mereka. Saya yakin, bukan saya saja yang pernah mengalami hal seperti ini, tapi anda yang sedang membaca artikel ini tentu juga pernah mengalaminya.
Inti dari apa yang mereka sampaikan adalah bahwa mereka sedang sibuk, banyak tanggungan, dan lainnya sehingga tidak bisa menambah aktivitas lain lagi. Akhirnya ketika itu mereka menyampaikan kepada kita betapa sibuknya mereka, betapa banyaknya kegiatan mereka. Harus melaksanakan kegiatan A, kegiatan B, kegiatan C, saaaaampaaaaiiii Z. Hingga kemudian seolah-olah mereka ingin mengatakan kepada kita, bahwa mereka adalah orang tersibuk di dunia, paling sibuk di dunia.
Pertanyaannya, benarkah demikian?
Kira-kira, ketika anda pernah bertanya 1 pertanyaan ini kepada mereka? Satu pertanyaan yang justru akan membuktikan bahwa mereka adalah orang tersibuk sedunia, paling banyak kegiatannya, dan tidak pernah punya waktu luang untuk beraktivitas dakwah. Pertanyaannya sederhana saja :
“Mas / Mba, kapan waktu anda sibuk dan kapan waktu anda luang?”
“Hari apa dan jam berapa tepatnya?”
Silahkan anda coba ajukan pertanyaan seperti di atas, saya yakin responnya biasanya seperti :
“Emmm, kapan ya?”
“Oh mungkin hari ini saya luang, ……………, eh ga mungkin hari ini!”
“Ya ya ya ya gitu deh pokoknya.”
Lihat, sungguh sesuatu yang aneh bukan? Kalau memang mereka yang kita ajak kepada aktivitas dakwah namun ternyata menolak dengan alasan sibuk dan seolah-olah menjadi orang tersibuk sedunia maka mengapa ketika kita ajukan beberapa pertanyaan yang seharusnya bisa dijawab mereka dengan mudah. Pertanyaan tentang kesibukan mereka dan waktu luang mereka, yang seharusnya jika memang mereka adalah orang yang benar-benar sibuk maka tentu mereka mengetahui dengan pasti. Benar bukan?
Jadi, sepertinya bisa dikatakan dan disimpulkan dengan mudah bahwa sesungguhnya alasan untuk sibuk dan seolah-olah menjadi orang yang tersibuk sebenarnya hanya untuk menghindar dari ajakan untuk beraktivitas dakwah. Padahal pada faktanya dia tidak benar-benar sibuk bahkan bisa jadi sebenarnya ia banyak memiliki waktu luang. Saya ingat perkataan seorang dosen ketika melakukan sebuah survei di sebuah universitas negeri terkemuka di Kota Malang bahwa ternyata ketika di survei kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa untuk mengukur tingkat kesibukan mahasiswa, maka kemudian hasil yang didapatkan sungguh mengagetkan karena sesungguhnya kebanyakan mahasiswa, justru banyak sekali memiliki waktu luang. Yang mana waktu luang mereka itu kemudian seringkali digunakan untuk aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat seperti bermain game, nge-date, pacaran, jalan-jalan, dan lain-lain. So, stop berpikir bahwa seorang mahasiswa sangat sibuk, karena fakta ternyata telah membuktikan bahwa mahasiswa tidaklah sesibuk yang dipikirkan!
==========================================================================================
Merasa sangat sibuk? Seolah-olah tidak ada waktu lagi untuk melakukan aktivitas lain termasuk aktivitas dakwah? Namun ketika ditanya kapan waktu sibuk dan kapan waktu luang justru kebingungan menjawab?
Maka ketahuilah bahwa semua itu terjadi karena kita tidak pernah mengetahui secara pasti kapan waktu sibuk dan kapan waktu luang diri kita sendiri. Hal ini tentu juga berlaku bagi seseorang yang telah menceburkan diri ke dalam aktivitas dakwah dan menjadi seorang hamilud dakwah. Karena terkadang aktivis dakwah juga seringkali beralasan sibuk dengan hal lain ketika dihadapkan dengan suatu amanah dakwah.
Hal ini tentu berbahaya dan harus dihindari, jika tidak maka kesibukan akan terus menjadi alasan untuk tidak melakukan aktivitas yang diwajibkan atas diri seorang muslim dari Allah, hingga bisa jadi azab Allah akhirnya datang karena hal ini. Tentu, kesibukan adalah sesuatu yang niscaya adanya, karena yang namanya manusia tentu tidak hanya diam dan tak melakukan apa, ia pasti melakukan berbagai macam aktivitas yang kemudian akan membentuk kesibukan ini. Namun, bukan berarti kesibukan yang menjadi poros dalam kehidupan ini!
Seorang muslim tentu paham sekali bahwa menjadikan Islam sebagai poros hidupnya adalah sesuatu yang wajib dan harus dilakukan. Sehingga kesibukan seperti apapun yang datang, akan berporos dan berdasar karena aktivitas dakwah. Di sisi lain, kalaupun berbicara tentang kesibukan, bukankah seharusnya kita sadar bahwa pasti ada orang yang lebih sibuk daripada kita, namun kemudian mengapa mereka bisa sangat luar biasa beraktivitas di dalam dakwah? Tentu menjadi sebuah pertanyaan bagi kita?
Saat saya, dan mungkin anda masih mahasiswa, belum memiliki istri atau suami, anak, aktivitas untuk mencari nafkah, menghidupi keluarga, menyelesaikan problema rumah tangga, dan lainnya. Kalau dipikir, tentu aktivitas-aktivitas seperti ini tadi akan menyita sebagian besar waktu, yang kemudian hal ini akan terjadi ketika umur kita semakin lama kian bertambah. Namun, tentu kita pernah melihat atau mendengar bagaimana seseorang yang telah berumur lebih tua daripada kita, telah dan sedang mengalami aktivitas-aktivitas di atas tadi, yang bisa dijamin mereka lebih sibuk daripada kita yang hanya sekedar mahasiswa! Namun kemudiaa, mengapa mereka yang bahkan jauh lebih sibuk daripada kita ternyata bisa berdakwah dengan sangat luar biasa?
Artinya apa? Artinya kesibukan tidak bisa menjadi suatu alasan untuk tidak produktif, tidak luar biasa dalam beraktivitas dakwah. Mau sibuk, mau sedikit sibuk, mau super sibuk, dan seterusnya hal itu tidak berpengaruh terhadap dakwah, karena dalam posisi apapun anda dan bagaimanapun kondisinya, seperti diajarkan oleh Rasulullah, tetaplah kita dituntut untuk memberikan yang terbaik.
Terakhir, bahwa penyebab mengapa kita tidak pernah mengetahui dengan jelas kapan kita sibuk dan kapan kita luang adalah karena kita tidak pernah me-list dengan detail agenda-agenda, aktivitas-aktivitas diri kita sendiri. Sehingga kita bingung kapan waktu yang sibuk, dan kapan waktu yang luang! Betul kan?
Karena itulah, mari me-list kegiatan kita, mulai dari per hari, per minggu, sampai per bulan. Dengan detail apa kegiatan kita, kapan waktunya dan seterusnya. Sehingga dengan jelas kita mengetahui kapan waktu sibuk dan waktu luang kita, tidak hanya berada di otak yang kemungkinan besar bisa saja hilang dan terlupakan.
Saya sudah melakukannya, bagaimana dengan anda?
==========================================================================================
by Ardiannur Ar-Royya
Malang, Selasa 19 Juni 2012 @ Markas Dakwah UB
09.53 PM
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
komunikasiKu