♥ 10 Nasihat Untuk Ukhti Muslimah♥
Dear
Ukhti-ukhtiku… Dear ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah, apa
kabar iman-mu hari ini? Semoga Allah Yang Maha Indah selalu memberi
keindahan padamu dan melindungimu dari segala keburukan Ukhti-ukhtiku
yang kucintai karena Allah, sebaik2 perhiasan dunia adalah wanita
sholehah. Dan “perkara yang pertama kali ditanyakan kepada seorang
wanita pada hari kiamat nanti, adalah
mengenai sholat lima waktu dan ketaatannya terhadap suami.” (HR.Ibnu
Hibbab dari Abu Hurairah) Ukhti-ukhtiku, Pagi ini aku membaca sebuah
buku didalamnya terdapat 10 wasiat Rasulullah kepada putrinya Fathimah
binti Rasulillah. Sepuluh wasiat yang beliau sampaikan merupakan mutiara
yang termahal nilainya, bila kemudian dimiliki oleh setiap istri
sholehah. Wasiat tsb adl: 1. Ya Fathimah, kepada wanita yang membuat
tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah pasti akan menetapkan
kebaikan baginya dari setiap biji gandum, melebur kejelekan dan
meningkatkan derajat wanita itu. 2. Ya Fathimah, kepada wanita yang
berkeringat ketika menumbuk tepung untuk suami dan anak-anaknya, niscaya
Allah menjadikana dirinya dengan neraka tujuh tabir pemisah. 3. Ya
Fathimah, tiadalah seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu
menyisirnya dan mencuci pakaiannya, melainkan Allah akan menetapkan
pahala baginya seperti pahala memberi makan seribu org yang kelaparan
dan memberi pakaian seribu orang yang telanjang 4. Ya Fathimah,
tiadalah wanita yang menahan kebutuhan tetangganya, melainkan Allah akan
menahannya dari minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti. 5. Ya
Fathimah, yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah
keridhoaan suami terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridho kepadamu,
maka aku tidak akan mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fathimah, kemarahan
suami adalah kemurkaan Allah 6. Ya Fathimah, apabila wanita mengandung,
maka malaikat memohonkan ampunan baginya, dan Allah menetapkan baginya
setiap hari seribu kebaikan serta melebur seribu kejelekan. Ketika
wanita merasa sakit akan melahirkan, Allah menetapkan pahala baginya
sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Jika dia melahirkan
kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika dia dilahirkan
dari kandungan ibunya. Bila meninggal ketika melahirkan, maka dia tidak
akan membawa dosa sedikitpun. Didalam kubur akan mendapat pertamanan
indah yang merupakan bagian dari taman sorga. Dan Allah memberikan
pahala kepadanya sama dengan pahala seribu orang yang melaksanakan
ibadah haji dan umrah, dan seribu malaikat memohonkan ampunan baginya
hingga hari kiamat. 7. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang melayani suami
selama sehari semalam dengan rasa senang serta ikhlas, melainkan Allah
mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan pakaian padanya di hari kiamat
berupa pakaian yang serba hijau, dan menetapkan baginya setiap rambut
pada tubuhnya seribu kebaikan. Dan Allah memberikan kepadanya pahala
seratus kali beribadah haji dan umrah. 8. Ya Fathimah, tiadalah wanita
yang tersenyum di hadapan suami, melainkan Allah memandangnya dengan
pandangan penuh kasih. 9. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang
membentangkan alas tidur untuk suami dengan rasa senang hati, melainkan
para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wannita itu agar
menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah
lalu dan yang akan datang. 10. Ya Fathimah, tiadalah wanita yang
meminyaki kepala suami dan menyisirnya, meminyaki jenggot dan memotong
kumisnya, serta memotong kukunya, melainkan Allah memberi minuman arak
yang dikemas indah kepadanya yang didatangkan dari sungai2 sorga. Allah
mempermudah sakaratul-maut baginya, serta kuburnya menjadi bagian dari
taman sorga. Dan Allah menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta
dapat melintasi shirathal-mustaqim dengan selamat. Ukhi-ukhtiku yang
kucintai karena Allah Begitu indah menjadi wanita Dengan kelembutan dan
kasihnya Dapat merubah dunia Jadilah diri-dirimu menjadi wanita sholehah
Agar negeri menjadi indah Karena dirimu adalah tiang negeri ini.
Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah Tidakkah dirimu galau melihat
keadaan negeri saat ini Apa yang akan kau katakan pada anakmu kelak Saat
ia bertanya mengapa negeriku sperti ini? Jadilah diri-dirimu menjadi
wanita sholehah Karena esok negeri ini ditangan generasi kita.
Ukhti-ukhtiku yang kucintai karena Allah Begitu indah menjadi istri
Setiap perbuatannya merupakan pahala untukmu Lakukan dengan ikhlas
karena Allah Insya Allah dunia akhirat ada ditanganmu. Ukhti-ukhtiku
yang kucintai karena Allah Semoga Allah yang Maha baik Menjadikan kita
wanita dan istri sholehah Membantu dan membimbing kita untuk tetap
dijalanNya Amiin. Untuk ukhti-ukhti ku dimanapun dirimu berada… miss U
Artikel tersebut ditulis oleh seorang akhwat yang semoga Allah
memberikan barakah kepadanya. Sungguh benar apa yang beliau tulis,
menjadi wanita memang sebuah karunia tersendiri bagi kita. Bagaimana
tidak, Allah telah menempatkan kita sebagai makhluk yang akan melahirkan
jiwa-jiwa muslim kemudian, insyaaAllah.. Ya ukhti, tidaklah seorang
wanita setelah menikah melainkan harus berbakti kepada suami. Ingatlah
janji Allah dalam firmanNYa ”Wanita-wanita yang keji adalah untuk
laki-laki yang keji, dan laki-laki ynag keji adalah unutk wanita-wanita
yang keji(pula), dan wanita-wanita yang baik adalah unutk laki-laki yang
baik, dan laki-laki yang baik adalah unutk wanita-wanita yang baik
(pula)…” (An Nur: 26) Dan sesungguhnya janji apa-apa yang Allah
tetapkan dalam ayat-ayatNya adalah benar. Dalam sebuah buku kecil
pemberian seorang ukhti yang memiliki komitmen tidak menjalin ”hubungan’
sebelum menikah (sampai sekarang), semoga Allah memudahkan jalannya,
tertulislah nasihat seorang ibu kepada anak gadisnya. Seorang ibu
pedesaan memberi nasihat kepada putrinya ketika melepasnya untuk
diboyong sang suami dengan ucapan: ”Hai putriku, kamu akan berpisah
dengan lingkungan tempat kamu dilahirkan dan meninggalkan sarang tempat
kamu dibesarkan, pindah ke sangkar yang belum kamu kenal dan kepada
kawan pendamping yang belum pernah kamu kenali sebelumnya. Dengan
kekuasaan suamimu atas dirimu, dia menjadi pengawas dan penguasa.
Jadilah pengabdi baginya supaya dia juga menjadi pengabdi bagimu. Hai
putriku, camkan pesanku yang sepuluh sebagai pustaka dan peringatan
untukmu. Bergaullah (berkawan) atas dasar kerelaan (ikhlas)
Bermusyawarah dengan kepatuhan dan ketaatan yang baik. Jagalah selalu
pandangan matanya, jangan sampai dia melihat sesuatu yang buruk yang
tidak menyenagkan hatinya. Jaga bau-bauan yang sampai ke hidungnya, dan
hendaknya dia selalu mencium wewangian darimu. Celak mata memperindah
yang indah dan air dapat mengharumkan bila tidak ada wewangian. Jagalah
waktu-waktu makannya dan ketenangan saat tidurnya, sebab perihnya perut
disebabkan rasa lapar dapat mengobarkan amarah dan kurangnya tidur
menyebabkan timbulnya rasa jengkel. Peliharalah rumah dan harta
bendanya, dirinya, kehormatannya, dan anak-anaknya. Sesungguhnya menjaga
harta bendanya adalah suatu penghargaan yang baik, dan menjaga
anak-anaknya adalah perbuatan yang mulia. Jangan engkau sekali-kali
membocorkan rahasianya dan jangan menentang perintahnya. Bila
membocorkan rahasianya, kamu tidak akan merasa aman dari tindakan
balasannya dan bila menentang perintahnya berarti kamu menanam dendam
dalam dadanya. Jangan engkau terlihat gembira di saat dia sedang sedih
dan susah, dan jangan bersikap murung saat dia bergembira. Kedua hal ini
dapat menimbulkan kesalahpahaman yang akan membuat keruh rumah
tanggamu. Muliakan dia agar juga memuliakanmu dan banyaklah bersikap
setuju agar dia lebih lama menjadi pendampingmu. Kamu tidak akan
mencapai apa yang kamu inginkan, kecuali bila mengutamakan keridhaannya
di atas keridhaanmu, dan mendahulukan hawa nafsunya terhadap hawa
nafsumu dalam hal-hal yang kamu senangi dan yang kamu benci. Ya ukhti,
yang aku mencintaimu karena Allah, berharaplah kita mendapatkan apa yang
telah Allah janjikan dalam kalamNya. Seseorang tidak akan pernah luput
dari khilaf dan dosa, tapi Allah adalah Yang Maha Luas Ampunannya. Ya
ukhti, ketika kita bukan seorang Fathimah yang mendapatkan sayyidina
Ali, apa salahnya kita meniru beliau dalam sikap dan tingkah laku karena
beliau adalah pemimpin para wanita pada zaman ini. Tengoklah diri ini,
berkacalah. Seperti apakah suamiku kelak? Ya, seperti dirimu ukhti,
seperti dirimu, karena wanita yang baik-baik akan dinikahi oleh
laki-laki yang baik-baik, begitu pula sebaliknya. ”Laki-laki yang
berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan
yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh
laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu
diharamkan atas orang-orang yang mukmin.” (An Nur: 3)
Wallahu’alambishowab-
0 komentar:
Posting Komentar
komunikasiKu