diarymuslim Intelektual Mahasiswa LDK FKUI KamPusKu

dakwah islam

Sabtu, 14 Juli 2012

Jomblo Ideologis

Jomblo Ideologis

Kemarin-kemarin abis isya saya dapet lagu yang diplesetin. Entah itu penyanyinya siapa. Tapi asli dah itu suara pas-pasan banget, saya yakin itu orangnya niat awalnya emang ga mau jadi penyanyi, cuma karena tuntutan tertentu, jadi maksain nyanyi deh. Ini lagu sebenernya udah lama keluar, cuma saya baru denger aja.  Kurang lebih liriknya begini :



Hai mujahidahku maju kehadapan
Jagalah pandangan karena banyak ikhwan
Perjuangnan lebih ringan dengan bantuanmu
Jika dakwahmu mampu menyejukkan hatiknu

Jangan bimbang ragu membaca dataku
Hapus bayang semu tentang usiaku
Orangtua ku telah ridho memberi restu
Mereka tak sabar lagi untuk punya mantu

Majulah wahai mujahidahku
Jangan langsung buru-buru tutup pintu
Walaupun kau digoda temanku
Kita harus segera berlalu

Majulah wahai mujahidahku
Hari ini aku ingin mengkhitbahmu
Katakan pada orangtua mu
Jangan pernah tolak lamaranku


*plesetan dari lagu "Hai Mujahid Muda"

Gimana? temen saya pas denger lagu ini pada cekikikan sendiri. Kalo saya mah ngakak, abis lucu sih. Sungguh kreatif. hahaha. Ngompor-ngomporin orang yang udah siap nikah, tapi masih belum siap, haha. Lieur eta mah...

Saya pernah baca buku EXILE terbitan anomali. Ada sebuah deklarasi dari para jomblowan dan jomblowati dimuka bumi ini :

"Jomblo, sebuah status yang penuh kebebasan. Bukan sebuah nasib yang menyedihkan. Jomblo jauh dari kemaksiatan, karena malam minggu tetap sendirian. Orang bilang jomblo ketinggalan zaman. Tapi jomblo ada ketengan, jomblo bukan preman, jomblo juga bukan pecundang. Jomblo bukan berarti tidak laku. Tapi jomblo hanya makhluk Tuhan yang masih belum diberikan pasangan"

Beneran ini deklarasi ga ada hubungannya sama lirik lagu diatas. Hubungan mereka hampir saja mendekati hubungan tanpa status. Halah. Tambah ngaco aja. Biarkan saya ber-lieur-lieur-ria, toh ini blog saya, haha.

Kalo saya, mulai menyandang predikat jomblo semenjak SMP, alhamdulillah. Dan sejak saat itu saya jadi aktivis jomblo sejati hingga saya menemukan pasangan saya pada jalan yang telah ditentukan. PERNIKAHAN! Mungkin banyak orang yang ngerasa gengsi dengan julukan jomblo ini, karena merasa dirinya ga laku. Itu pandangan orang PECUNDANG! Gengsi itu ga akan membuat kita sukses, tapi sukses itu pasti membuat kita bergengsi. Sukses didunia dan juga diakhirat. Buat apa malu sama manusia, toh kita sama-sama pake baju, sama-sama punya muka. Punya kelakuan yang menyimpang dari aturan ALLAH tuh, baru pantas untuk malu. Di ejek orang, biarin aja. Anggap aja dia lagi tuit-tuit kaya burung di twitter. haha.

Saya emang masih bau kencur, tapi bukan berarti saya sok tau ngomongin masalah kaya gini. Saya ga tau, makanya saya cari tau. Dan setelah saya tau, saya ceritakan kemana aja sama orang yang pada mau tau cerita saya. Saya ga pernah maksa buat orang yang ga mau cari tau. Atau malah mereka ga mau tau. Itu bukan urusan saya. Kewajiban saya hanya ber'amar ma'ruf nahi munkar. Selebihnya terserah anda. 

Saya sebut diri saya sebagai jomblo ideologis. Why? Alasan jomblo saya hanya karena ALLAH, karena taat hukum syara' bukan yang lain. Bukan karena pengen sendiri aja, bukan pengen fokus belajar, bukan karena pengen irit, bukan karena takut orang tua, bukan karena trauma sama laki-laki, bukan karena disuruh guru ngaji, bukan karena ikut-ikutan. Tapi murni karena ALLAH SWT. Saya terlalu takut dengan azab ALLAH yang begitu sadis dineraka nanti. Saya jadi teringat kata-kata dari temen saya, dia bilang "lebih baik hina dimata manusia dari pada hina di mata ALLAH" Dan saya menemukan ketenangan dengan tidak melanggar hukum ALLAH.

Aktivitas pacaran emang enak. Enak didunia, namun sengsara diakhirat. Semua orang pasti sangat populer sekali dengan istilah pacaran. Dan asal kamu tau, pa-caran, itu pasangannya mak-siat, klop banget kan kalo disatuin. Udah kaya dua psikopat yang saling kompromi buat ngejebak korbannya ke jurang terdalam. Saking terbiasanya orang-orang dengan aktivitas pacaran ini, banyak yang ga menyangka, bahkan tidak tau, bahwa sejatinya pacaran itu HARAM! Haram dimata Islam, Haram dimata syari'ah dan Haram dimata ALLAH. "aku udah tau koq mba, tp gimna ya, susah mba ngelepasin cowok aq, udh terlanjur syg" alasan umum yang terlalu sering digunakan sebagian remaja labil. Kalo emang sayang, kenapa ga minta cowoknya nikahin dia aja. Bukti sayang itu berani memilikinya, berani menanggung hidupnya, berani berkomitmen dengannya. Ga cukup dengan kasih perhatian, dengan sms "km gi pa? dah maem lum?, ga cukup dengan bilang aku sayang sama kamu, mau ga jadi pacar aku, ga cukup dengan traktir makan tiap hari, ga cukup dengan kasih kado, ga cukup dengan gandengan tangan. Ga cukup dengan itu! Hanya pecundang yang aktifitasnya seperti itu.

Seribu dari satu orang yang alasan pacaran ingin benar-benar mencari pendamping hidup. Selebihnya, ya untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Untuk seneng-seneng, katanya sih mumpung masih muda. Mereka rela di "pake" dengan dalih menunjukkan rasa sayang. Abis di "pake" ya otomatis dibuang. Barang bekas ngapain dipertahankan. Mau digituin? sungguh hina sekali!! Lebih hina dari pada binatang ternak!!

Saya heran sama para pelaku pacaranisme, giliran nonton film horor, tereak-tereaknya minta ampun. Udahan nonton, minta anterin ke kamar mandi. Tapi ketika Al-qur'an berkata bahwa "janganlah kalian mendekati zina" seolah itu iklan yang hanya numpang lewat, diabaikan begitu saja. Sekali lagi saya ingatkan, coba luangkan aqal kamu untuk berfikir yang benar. Coba pikirkan, kamu itu manusia biasa toh, kamu itu berasal dari mana? kamu hidup itu untuk apa? dan mustahil banget kalo ada manusia yang kekal hidup di dunia, setiap manusia pasti akan merasakan mati. Kamu pikir, setelah kematian itu kehidupan akan berakhir? NO! Masih ada kehidupan baru yang akan selamanya kekal kamu jalani, AKHIRAT. Sekali lagi coba untuk berfikir, sebentar saja untuk berfikir, wahai para aktivis pacaran. Berfikir melangkah jauh kedepan. Lihat fakta disekitarmu. Banyak yang free sex, akhirnya terjangkit HIV/AIDS ditambah MBA, takut nanggung malu akhirnya aborsi ketempat yang murah dan ecek-ecek, akhirnya mati dengan keadaan menanggung dosa. Niat awal untuk kesenangan sesaat tapi berakhir dengan kehinaan yang tak selamat.

"kaki anak adam tidak akan bergeser dihadapan Rabbnya pada hari kiamat nanti sebelum ditanya tentang lima perkara, yaitu : umurnya [bagaimana ia lalui], masa mudanya [bagaimana ia habiskan], hartanya [bagaimana ia dapatkan], [dan ia belanjakan], ilmunya [apa yang telah ia amalkan dari ilmu yang telah ia miliki]" [HR. at-Tirmidzi]

Ga usah galau sob, Islam punya aturan selain pacaran. Yaitu nikah. Kalo belum mampu, suruh puasa. Biar aktifitas terhindar dari hubungan lawan jenis, ya jaga pergaulan kamu. Laki-laki kumpulnya sama laki-laki, begitu juga dengan perempun. Kalo mainnya sama-sama terpisah Insya Allah ga akan tarikan magnet, dan hubungan juga lebih terjaga. Ceweknya juga, biar ga digodain laki-laki iseng, tutup aurat secara kaffah. Jangan cuma rambut doang yang ditutup, tapi body tetep ngepress depan belakang. Pengen jadi orang sholeh, ya otomatis kumpulnya sama orang sholeh juga. Insya Allah aktifitas kamu lebih diberkahi Allah.
So, tunggu apalagi. Yang masih pacaran, segera putusin pacarmu. Mumpung masih muda. Biar ga nyesel di akhirat. Kalo belom siap nikah, rubah statusmu jadi aktivis jomblo ideologis, hingga kamu menemukan pujaan hati yang siap untuk kamu jadikan pasangan hidup dengan ikatan pernikahan.. Chayooo ^__^



“Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Keyakinan hanya tinggal pemikiran, yang tak berbekas dalam perbuatan. Banyak orang baik tapi tak berakal, ada orang berakal tapi tak beriman. Ada lidah fasih tapi berhati lalai, ada yang khusyuk namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah tapi mewarisi ke sombongan iblis. Ada ahli maksiat rendah hati bagaikan sufi. Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat dan ada yang banyak menangis karena kufur nikmat. Ada yang murah senyum tapi hatinya mengumpat dan ada yang berhati tulus tapi wajahnya cemberut. Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi teladan dan ada pezina yang tampil jadi figur menawan. Ada orang punya ilmu tapi tak paham, ada yang paham tapi tak menjalankan. Ada yang pintar tapi membodohi, ada yang bodoh tak tau diri. Ada orang beragama tapi tak berakhlak dan ada yang berakhlak tapi tak bertuhan." [Ali bin Abi Thalib]

0 komentar:

Posting Komentar

komunikasiKu